Kalau belum pernah, jadikanlah Jepang destinasi travel terakhir. Karena, setelah itu, males ke negara-negara di Barat. This is my personal experience. Paling kontras Amrik vs. Jepang. Spesifik kita bandingin dua kota besarnya, Tokyo & New York.
Subway train di NY 👉 bau pesing, ga terawat, jorok, ada aja orang kelakuan aneh, dan paling ilfeel .. i don't feel safe at all. Subway train di Tokyo 👉 ga bau, rapih, aman, kinclong, semua orang mindful untuk ga ganggu orang lain, bahkan ga ada yang makan minum / ngobrol.
Makanan: - Nah ini, emang NY lebih bervariasi. Dari Jamaican, sampai Southern food ada. Chinese dumpling, ampe Indian ada. Enak-enak & cukup otentik. - Tokyo, lumayan variatif. Tapi best cuisinenya tetep Japanese. Variasi kalah. Tapi menang di harga. Affordable, great quality.
This is what bugs me the most : polusi suara. Di NY, orang ngomong di jalan sambil telponan. Ada aja yang teriak-teriak. Belum lagi suara sirine polisi, ambulans, pemadam, konstruksi ada aja. Di Tokyo, construction site dipasang meteran desibel, biar ga ganggu orang.
Apa lagi ya? Oh, hospitality. Mungkin ini preferensi, tapi gua ngerasa di US, orang nice sama kita karena berharap tip. Bukan karena it's part of the culture. Konteks : di resto, hotel, service industry. Di Jepang, good service is who they are. Tip kadang dibalikin malah.
Hygiene! OMG, ke toilet di US, gua ngerasa orang sana ga punya personal hygiene yg proper. Well, gimana ya, tipe yg pake sepatu masuk rumah juga kan ya? Tokyo, ga usa ditanya. Kloset duduk teknologi tinggi. Ada seat warmer. Ceboknya bisa atur pressure. Dll.
No hate buat yang doyan ke US. Gua juga doyan kalau keperluan khusus yang cuma bisa ditemukan di sana. Nonton NBA misalnya, atau konser. Tapi tiap kali ke sana, gua ngerasa ga terlalu nyaman. Kalau pengen travel yg dipamper banget, Jepang is best. Ok, end of my rants.
Kloset di toilet umum & meteran desibel yang gua maksud di tweet atas. Mantap ya. Emang Jepang tuh negara yang considerate banget sama sesama manusia.
🫶 — Sepakat sama ini. Cuma jauhnya dan mahalnya + makanannya masih kurang sreg euy. Sementara, tetep Jepang yg bikin balik lagi dan lagi haha.
Kalau negara Eropa Utara pengalaman pribadi saya cukup bagus Pak. Saya pernah ke Kopenhagen, metronya modern dan bersih, lalu menariknya banyak bangunan bersejarah seperti istana kerajaan dan benteng. Yang bagusnya dari mereka adalah inner citynya ngga banyak skyscrapers.
— Christopher Tan (@pengabdirakyat) October 22, 2024
Ada benernya. Mungkin gua uda lewat masa nyari-nyari adrenalin kaya ini. Tambah disclaimer: Ya mungkin tweet di atas preferensi, bapak millenial mendekati usia 40. 😆🙏
Abis ke Jepang, gue malah makin mau ke daerah-daerah yang orang jarang jadiin destinasi liburan. Japan is good and all, tapi kurang gigit adrenalin karena aman, nyaman, dan tenang. Hopefully my next would be Macchu Picchu, Patagonia, or Kashmir(?). https://t.co/n5G6la1p3T
— ✨🦞🍨 (@bobbidiburden) October 22, 2024
Menarik POV yang tinggal & kerja 👇emang beda sih sama POV travel. My wife worked in Tokyo before, it gets lonely, kecuali kerja di multinational company yg temen-temennya juga dari berbagai negara.
Valid points from travelers’ pov. From someone who’s lived in NYC and currently living in Tokyo, I think both cities have their own charms. It all depends on your values and stages in life. Don’t think they’re comparable apples to apples. https://t.co/hTmeXVx9D3
— Vidia Anindhita (@vidicents) October 22, 2024