@fellexandro

35.51K 746 6.21K

Listen to this Thread


View original tweet on Twitter

Hide Media

Kalau belum pernah, jadikanlah Jepang destinasi travel terakhir. Karena, setelah itu, males ke negara-negara di Barat. This is my personal experience. Paling kontras Amrik vs. Jepang. Spesifik kita bandingin dua kota besarnya, Tokyo & New York.

Subway train di NY 👉 bau pesing, ga terawat, jorok, ada aja orang kelakuan aneh, dan paling ilfeel .. i don't feel safe at all. Subway train di Tokyo 👉 ga bau, rapih, aman, kinclong, semua orang mindful untuk ga ganggu orang lain, bahkan ga ada yang makan minum / ngobrol.

Makanan: - Nah ini, emang NY lebih bervariasi. Dari Jamaican, sampai Southern food ada. Chinese dumpling, ampe Indian ada. Enak-enak & cukup otentik. - Tokyo, lumayan variatif. Tapi best cuisinenya tetep Japanese. Variasi kalah. Tapi menang di harga. Affordable, great quality.

This is what bugs me the most : polusi suara. Di NY, orang ngomong di jalan sambil telponan. Ada aja yang teriak-teriak. Belum lagi suara sirine polisi, ambulans, pemadam, konstruksi ada aja. Di Tokyo, construction site dipasang meteran desibel, biar ga ganggu orang.

Apa lagi ya? Oh, hospitality. Mungkin ini preferensi, tapi gua ngerasa di US, orang nice sama kita karena berharap tip. Bukan karena it's part of the culture. Konteks : di resto, hotel, service industry. Di Jepang, good service is who they are. Tip kadang dibalikin malah.

Hygiene! OMG, ke toilet di US, gua ngerasa orang sana ga punya personal hygiene yg proper. Well, gimana ya, tipe yg pake sepatu masuk rumah juga kan ya? Tokyo, ga usa ditanya. Kloset duduk teknologi tinggi. Ada seat warmer. Ceboknya bisa atur pressure. Dll.

No hate buat yang doyan ke US. Gua juga doyan kalau keperluan khusus yang cuma bisa ditemukan di sana. Nonton NBA misalnya, atau konser. Tapi tiap kali ke sana, gua ngerasa ga terlalu nyaman. Kalau pengen travel yg dipamper banget, Jepang is best. Ok, end of my rants.

Kloset di toilet umum & meteran desibel yang gua maksud di tweet atas. Mantap ya. Emang Jepang tuh negara yang considerate banget sama sesama manusia.

🫶 — Sepakat sama ini. Cuma jauhnya dan mahalnya + makanannya masih kurang sreg euy. Sementara, tetep Jepang yg bikin balik lagi dan lagi haha.

Ada benernya. Mungkin gua uda lewat masa nyari-nyari adrenalin kaya ini. Tambah disclaimer: Ya mungkin tweet di atas preferensi, bapak millenial mendekati usia 40. 😆🙏

Menarik POV yang tinggal & kerja 👇emang beda sih sama POV travel. My wife worked in Tokyo before, it gets lonely, kecuali kerja di multinational company yg temen-temennya juga dari berbagai negara.

Kalau belum pernah, jadikanlah Jepang destinasi travel terakhir. Karena, setelah itu, males ke negara-negara di Barat. This is my personal experience. Paling kontras Amrik vs. Jepang. Spesifik kita bandingin dua kota besarnya, Tokyo & New York.Subway train di NY 👉 bau pesing, ga terawat, jorok, ada aja orang kelakuan aneh, dan paling ilfeel .. i don't feel safe at all. Subway train di Tokyo 👉 ga bau, rapih, aman, kinclong, semua orang mindful untuk ga ganggu orang lain, bahkan ga ada yang makan minum / ngobrol.Makanan: - Nah ini, emang NY lebih bervariasi. Dari Jamaican, sampai Southern food ada. Chinese dumpling, ampe Indian ada. Enak-enak & cukup otentik. - Tokyo, lumayan variatif. Tapi best cuisinenya tetep Japanese. Variasi kalah. Tapi menang di harga. Affordable, great quality.This is what bugs me the most : polusi suara. Di NY, orang ngomong di jalan sambil telponan. Ada aja yang teriak-teriak. Belum lagi suara sirine polisi, ambulans, pemadam, konstruksi ada aja. Di Tokyo, construction site dipasang meteran desibel, biar ga ganggu orang.Apa lagi ya? Oh, hospitality. Mungkin ini preferensi, tapi gua ngerasa di US, orang nice sama kita karena berharap tip. Bukan karena it's part of the culture. Konteks : di resto, hotel, service industry. Di Jepang, good service is who they are. Tip kadang dibalikin malah.Hygiene! OMG, ke toilet di US, gua ngerasa orang sana ga punya personal hygiene yg proper. Well, gimana ya, tipe yg pake sepatu masuk rumah juga kan ya? Tokyo, ga usa ditanya. Kloset duduk teknologi tinggi. Ada seat warmer. Ceboknya bisa atur pressure. Dll.No hate buat yang doyan ke US. Gua juga doyan kalau keperluan khusus yang cuma bisa ditemukan di sana. Nonton NBA misalnya, atau konser. Tapi tiap kali ke sana, gua ngerasa ga terlalu nyaman. Kalau pengen travel yg dipamper banget, Jepang is best. Ok, end of my rants.Kloset di toilet umum & meteran desibel yang gua maksud di tweet atas. Mantap ya. Emang Jepang tuh negara yang considerate banget sama sesama manusia. 🫶 — Sepakat sama ini. Cuma jauhnya dan mahalnya + makanannya masih kurang sreg euy. Sementara, tetep Jepang yg bikin balik lagi dan lagi haha.Ada benernya. Mungkin gua uda lewat masa nyari-nyari adrenalin kaya ini. Tambah disclaimer: Ya mungkin tweet di atas preferensi, bapak millenial mendekati usia 40. 😆🙏Menarik POV yang tinggal & kerja 👇emang beda sih sama POV travel. My wife worked in Tokyo before, it gets lonely, kecuali kerja di multinational company yg temen-temennya juga dari berbagai negara.

Unroll Another Tweet

Use Our Twitter Bot to Unroll a Thread

  1. 1 Give us a follow on Twitter. follow us
  2. 2 Drop a comment, mentioning us @unrollnow on the thread you want to Unroll.
  3. 3Wait For Some Time, We will reply to your comment with Unroll Link.